Senin, 24 Maret 2014

Tugas Praktek Rangkaian Elekteonika "Penyolderan"

Contoh Hasil penyolderan saya :) ...


Gambar 1.0

Soldering merupakan sebuah proses kegiatan yang sangat penting dalam perakitan elektronika.


Gambar 1.1

Pada gambar tersebut merupakan peralatan kerja Manual Solder, terdiri :
  • Penghisap asap
  • Temperatur Control Box
  • Stand Soldering Iron
  • Sponge
  • Soldering Iron
  • Soldering Iron Tripv

Menyolder harus menggunakan timah, timah seperti pada gambar berikut :

Gambar 1.2


Cara memegang solder :
  • Gunakan tangan kanan untuk menggunakan solder.
  • Dilarang bergetar dalam memegang solder.
  • kemiringan ± 45°
Langkah-langkah dalam proses meyolder :
  • Bersihkan PCB dan kaki komponen.
  • Masukan komponen elektron pada PCB.
  • Mengatur posisi PCB.
  • Memanaskan PCB dan kaki komponen.
  • Menambahkan timah pada titik solderan.
  • Menarik timah solder.
  • Mendinginginkan titik solderan.
  • Perbaikan solderan dingin.
  • Cek kembali
Cara memegang timah :
  • Pegang dengan tangan kiri.
  • timah harus dipegang sekitar 2cm dari ujung.
Gambar 1.3

Posisi solder dengan timah:
  • Posisi solder iron harus 45° mengenai kaki komponen dan pet pada PCB yang akan disolder
  • Sentuhakan solder wire ke ujung solder iron.
  • Fungsi posisi 45° adalah untuk menyeimbangkan panas, mempermudah pencairan solder wire.
Gambar 1.4


Urutan penyolderan agar kualitas solder memenuhi standart:
  1. Bersikan permukaan PCB yang akan disolder,
  2. Masukkan/Letakkan komponen ke PCB yang akan di solder,
  3. Letakkan soldering iron tip diantra kaki PCB dan kaki komponen agar mendapatkan panas yang cukup. (gambar 1.5)
  4. Berikan solder wire (Timah) dengan jumlah yang secukupnya dilokasi yang akan disolder.(gambar 1.6)
  5. Jika timah yang diperlukan sudah cukup, angkatlah solder wire terlebih dahulu agar tidak masih menempel di daerah yang disolder pada PCB.
  6. Makasimal solder 5 detik. (gambar 1.7)
  7. Terakhir adalah pengankatan solder. (gambar 1.8)

Gambar 1.5
Gambar 1.6
    

Gambar 1.8
Gambar 1.7


Gambar 1.9










Berikut adalah tabel kode resistor :







Cara menghitung Resistor dengan 4 warna:
Contoh resistor yang akan dihitung
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %

Cara menghitung Resistor dengan 5 warna:
Contoh resistor yang akan dihitung
Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning  ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %

Cara menghitung Resistor dengan 6 warna:
Contoh resistor yang akan dihitung
Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning  ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Gelang 6 = Orange (15ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat.

Resistor  Color  Code Quick Guide

Rangkaian Resistor Seri :


Pada rangkaian seri, resistor dihubungkan secara berderet (seri) dan untuk menghitung resistansi total dari gambar di atas adalah dengan menjumlahkan semua resistor yang ada yakni R1, R2, dan Rn.
RTotal = R1 + R2 + … Rn
RTotal = Resistansi total
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
Rn = Resistor ke-n
Rangkaian Resistor Paralel :


Pada rangkaian paralel, semua resitor dihubungkan sejajar (paralel). Nilai resistansi total pada rangkaian paralel tidak akan melebihi resistansi dari resistor terkecil pada rangkaian tersebut.
1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + … 1/Rn



Continue Reading...
 

Ellis Hidayati Tz'Rum Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon